Mau Tahu Tentang Mata Ketiga? Anand Krishna Bongkar Rahasia Mata Ketiga Dengan Mendalam
Bagi mereka yang mulai mengenal spiritualisme tentunya akan berpapasan dengan topik “Mata Ketiga”, bahakan topik mata ketiga ini menjadi sebuah bahan diskusi hangat yang tak pernah ada habisnya. Banyak sisi, banyak persepsi yang mengurai tentang mata ketiga. Namun sebenarnya apakah mata ketiga itu? Anand Krishan tokoh spiritual humanis yang juga sekaligus penulis buku-buku spiritual membongkar rahasia mata ketiga dengan mendalam.
Dalam video yang berjudul “Rahasia Mata Ketiga” Anand Krishna mengupas mendalam tentang mata ketiga melalui persepsi spiritual.
Menurut penjelasan Anand Krishna, Third eye (mata ketiga) adalah bahasa kiasan/analogi yang intinya adalah intuisi. Bagaimana kita bisa mengembangkan intuisi kita. Ada dua hal, banyak buku-buku di Barat yang dialihbahasakan ke bahasa Indonesia, ada kesalahpahaman dari Baratnya sendiri.
Yakni antara insting dan intuition. Human insting ini sama dengan animal insting yakni terkait makan, minum, seks dan mencari kenyamanan. Dan di atasnya adalah intuisi.
Dan untuk intuisi inilah kita diberikan frontal lobe (lobus frontal) yang besar sekali. Bila kita melihat bentuk otak kita, manusia seperti ada bagian baru yang ditempelkan di bagian depan. Kalau otak bagian belakang, semua binatang juga memilikinya.
Menumbuhkan Intuisi Melalui Praktek Meditasi
Intuisi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia, sering kali melalui intuisi seseroang bisa terhindar dasari suatu marabahaya. Melalui intuisi seseorang bisa menyelesaikan suatu persolanan melalui jalan yang sama sekali tidak pernah diduga oleh dirinya sendiri, melalui instuiasi bisa lahir karya-karya luar biasa.
Intuisi bisa diasah dengan letihan meditasi, dimana diri menjadi lebih peka sehingga bisa mendengar intuasi dan menterjemahkan intuisi dengan lebih baik lagi.
Bagi Anda yang tertarik untuk mempelajari meditasi dan mengasah kepekaan intuasi, Anda bisa memulainya dari buku “Ananda’s Neo Self Empowerment – Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern”
Pendalaman Rahasia Mata Ketiga dan Intuisi
Sementara bagi mereka yang ingin mendalami terkait dengan topik pem bahasan ini, yaitu Mata Ketiga. Dan sekaligus mengasah intuisi, Anda bisa membaca panduannya dalam buku “Neo Psychic Awareness”.
Dimana dalam buku Neo Psychic Awareness dibahas tentang ilmu medis memiliki standar tertentu untuk kemampuan persepsi kita. Mata mengandaikan gelombang tertentu. Telinga memiliki skala, sehingga hanya gelombang dengan frekwensi tertentu yang bisa didengar olehnya. Hal yang sama berlaku untuk peraba, penciuman, dan perasa.
Manusia memiliki kemampuan luar biasa, yang dalam diri kebanyakan orang masih terpendam sebagai sebuah potensi. Yang dimaksud adalah psychic awareness atau kesadaran psikis. Lapaisan kesadaran ini sering dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistis, gaib, dan sering disamakan dengan indra keenam.
Buku ini memaparkan bahwa kita bisa mengembangkan kesadaran psikis tertentu, dan Anand Krishna memberikan banyak latihan untuk itu. Dengan latihan tersebut akan terjadi perluasan kemampuan indrawi kita, kita akan menjadi lebih intuitif, lebih peka, dan dapat menggeser keterbatasan persepsi indrawi kita yang biasa.
Mengurai Lebih Mendalam Lagi Tentang Mata Ketiga
Kita kembali lagi ke dalam penjelasan Anand Krishna, yang beliau coba sampaikan melalui video yang berjudul “Mata Ketiga”. Dijelaskan oleh Anand Krishna jika otak manusia itu agak berbeda karena hampir semua organ manusia itu utuh tidak seperti otak yang seperti terdiri dari dua bagian; bagian lama dan bagian baru.
Bagian baru itu diberikan kepada kita, manusia untuk menjadi intuitif dan kita semua sudah memilikinya. Jadi, adalah kebohongan bila saya mengatakan bahwa setelah Anda meditasi, barulah terbuka mata ketiga Anda.
Kita bisa memperkayanya, mengembangkannya.
Tapi, kita harus berhati-hati.
Anand Krishna menegaskan di dalam video tersebut, bahwa kita bisa mengembangkan mata ketiga. Namun kita harus berhati-hati, beliau memberikan peringatan tersebut. Karena metode yang kita pakai untuk mengembangkan mata ketiga itu akan sangat mempengaruhi otak kita, jadi kita harus benar-benar sangat berhati-hati sekali dalam memilih latihan yang akan kita gunakan.. . . .
Kembali ke dalam penjelasan Anand Krishna . . .
Otak bagian depan ini dibuat untuk memberikan waktu kepada kita untuk pause, untuk berhenti sebentar dan memikirkan respon. Tidak seperti binatang yang bilamana lapar akan langsung cari makanan, manusi bisa berhenti sebentar untuk berfikir mau makan apa.
Jadi, memiliki mata ketiga ini ada berkah dan serapahnya juga.
Meditasi membantu untuk mengoptimalkan frontal lobe ini supaya kita tidak hanya menggunakannya untuk hal-hal yang sepele saja. Mata ketiga atau intuisi ini dibutuhkan untuk memikirkan tentang hal-hal yang penting seperti menemukan makna dan tujuan hidup.
Tanpa intuisi atau mata ketiga, kita hanya bekerja berdasarkan referensi (samskar) kita. Ada impresi dan obsesi dari masa lalu yang mengisi 90% otak kita. Intuisi atau mata ketiga membuat kita bebas dari referensi-referensi atau conditioning yang ada dalam otak kita yang membebani jiwa kita.
Bagian baru dari otak kita atau frontal lobe ini bermanfaat untuk memilah bukan menghakimi. Contohnya: bila ada orang yang tidak menunjang perkembangan jiwa kita, maka kita boleh hanya sekedar menyapanya saja dan tidak bergaul dekat.
Intuisi bisa membantu kita untuk memilah mana yang tepat dan mana yang tidak tepat, bukan baik atau tidak baik.
Logika dan intuisi, mana yang harus kita pilih?
Ketika intuisi atau buddhi berkembang, maka mind (gugusan pikiran dan perasaan) yang penuh dengan logika akan mengalah. Buddha mengatakan bahwa setiap orang mempunyai potensi untuk menjadi Buddha (Yang Terjaga).
Ketika intuisi terus berkembang, maka akan menjadi pure consciousness, kesadaran murni dimana kita tidak lagi memikirkan pribadi. Dari kesadaran pribadi menjadi kesadaran bersama (maitreya).
Demikian penjelasan Anand Krishna terkait dengan rahasia mata ketiga semoga bisa memberikan pemahaman tersendiri agar kita bisa memberdayakan diri dan bisa berguna bagi banyak orang. Mari sama-sama kita dengarkan wejangan beliau dalam video berikut ini.
Neospirituality & Neuroscience – Puncak Evolusi Kemanusiaan
Penjelasan Anand Krishna terkait otak manusia tersebut, bisa Anda dalami melalui buku “Neospirituality & Neuroscience – Puncak Evolusi Kemanusiaan” dimana di dalam buku tersebut Anand Krishna mengupas tentang otak manusia dan bagaimana kita seharusnya memberdayakan diri agar dapat memberdayakan otak agar kita bisa memutar roda evolusi.
Roda evolusi sains dan teknologi terus berputar dan berhasil mengantarkan kita pada era baru saat ini. Namun ketika perkembangan kecerdasan otak dan kemampuan intelektualitas yang mendasari evolusi itu tidak diimbangi dengan perkembangan spiritualitas dalam diri kita, kerusakanlah yang kita dapati, antara lain pencermaran lingkungan, konflik, perang, serta segala sesuatu yang tidak selaras dan tidak harmonis. Dengan otak yang cerdas dan intelek yang laju berkembang, manusia ternyata cenderung menggunakan pengetahuan, sains, dan teknologi untuk kepentingannya, entah untuk dirinya sendiri, keluarganya, kelompoknya, partainya, umatnya, atau golongannya.
Sains dan spiritualitas bukanlah dua ekstrem atau dua kubu yang terpisah. Pertemuan seorang ilmuwan, ahli bedah saraf Dr. Bambang Setiawan (almarhum) dengan seorang spiritualis, Anand Krishna, menunjukkan bahwa sains dan spiritualitas saling melengkapi. Evolusi spiritual semestinya mendapat perhatian kita sebagaimana halnya kita menaruh perhatian pada kecerdasan otak. Jika hal itu terjadi, dengan sendirinya kecerdasan otak dan kecemerlangan daya pikir akan menjadi berkah dan menunjang keselarasan alam, kedamaian, serta keharmonisan antarmanusia dan sesama makhluk hidup.