Anand Krishna Menjelaskan “Apa Arti Keberhasilan” Dalam Kacamata Renungan Spiritual Holistik
Dalam artikel yang berjudul “Apa Arti Keberhasilan” yang dimuat oleh Harian Kedaulatan Rakyat edisi Senin 17 September 2018, Anand Krishna tokoh spritual humanis dan juga sekaligus penulis ratusan buku bertemakan spiritual, meditasi, yoga, pembedayaan diri dan budaya berbagi pemikirannya tentang arti keberhasilan.
Berikut ini adalah isi artikel karya Anand Krishna tersebut . . . .
Apa Arti Keberhasilan
Oleh: Anand Krishna
Kisah nyata ini tentang seorang warga India, tetapi bisa saja terjadi pada orang Indonesia, pada siapa saja. Demikian yang terjadi dan saya dengar dari sumber yang bisa dipercaya: Seorang anak laki dari keluarga menengah menunjukkan prestasi yang luar biasa sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Selalu ranking, hampir tidak pernah berada di urutan ketiga. Hanya beberapa kali ranking kedua, umumnya selalu pertama.
Di India, seorang anak brilian seperti itu sudah hampir dapat dipastikan akan diterima oleh salah satu dari sekian banyak Indian Institutes of Technology (IIT) yang tersebar di seluruh republik. Maka, pemeran utama dalam kisah ini pun mendapatkan kesempatan belajar di IIT Chennai. Di Chennai pun ia menunjukkan prestasi yang tak tertandingi. Dengan bekal B.Tech yang diraihnya, ia mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan master degree-nya di Amerika.
Dengan prestasi seperti itu, balik ke India sudah tidak menjadi opsi lagi baginya. Ia menetap di Amerika. Ya, sempat balik, nikah di Chennai. Kemudian, bersama istrinya balik lagi ke negeri Paman Sam. Semuanya berjalan lancar. Sepertinya semua sudah set. Tidak ada yang salah dalam setting hidupnya.
Orang tua di Chennai pernah berkunjung menengok anak dan cucu mereka – apa yang mereka lihat sangat memuaskan. Walau tetap tersisa pertanyaan: “Nak, apakah kamu tidak berpikir untuk kembali ke negeri sendiri, menetap di sana?” Tokoh kita tidak ingin menyakiti hati orang tua, namun jawabannya adalah tidak, walau dibungkusnya secara rapi. “Jarak antara India dan Amerika sudah tidak seberapa Pak. Apalagi teknologi masa kini memungkinkan kita berkomunikasi kapan saja. Dan, sewaktu-waktu kita akan tetap berkunjung ke India juga.”
Bunuh Diri
Tapi, tiga tahun kemudian, orang tua pahlawan kita terguncangkan oleh berita bunuh diri anak mereka bersama dengan menantu dan kedua cucu. Apa yang terjadi?
Ia menembak istri dan anak-anaknya, kemudian dirinya sendiri. Sempat pula ia meninggalkan catatan, di mana dijelaskan secara rinci, sebelum mengambil langkah tersebut, ia sudah mendiskusikan dengan istrinya. Dan mereka sepakat bahwa bunuh diri adalah satu-satunya cara untuk keluar dari persoalan yang sedang dihadapinya.
Kasus dan catatan bunuh diri itu telah dipelajari oleh salah satu lembaga psikologi klinis di Amerika untuk memahami cara berpikir seorang dewasa yang berpendidikan dan dianggap cukup sukses dalam karirnya.
“The American Dream” keluarga tersebut berakhir karena kemerosotan ekonomi Amerika. Ia kehilangan pekerjaan. Selama berbulan-bulan, ia mencari pekerjaan yang pantas, yang layak – tapi tidak dapat. Pekerjaan dengan status lebih rendah dengan penghasilan jauh di bawah penghasilan sebelumnya tidak masuk akal. Sementara cicilan mulai rumah, dan segala macam gadget, yang sesungguhnya tidak dibutuhkan – berjalan terus.
Akhirnya, mau tak mau ia mesti bekerja sebagai tenaga lepasan di pom bensin. Ia merasa harga-dirinya terinjak-injak. Ia mengakhiri catatannya, “Sekarang berakhir sudah semuanya. Kami senang bahwa seluruh penderitaan kami sekeluarga akan berakhir.”
Kesalahan
Para ahli psikologi klinis menyimpulkan bahwasanya pria tersebut, telah memprogram dirinya untuk sukses. Tetapi tidak pernah melatih diri untuk menerima kegagalan, jatuh, dan bangkit kembali.
Jangan-jangan memang sistem pendidikan kita dibuat untuk meraih sukses dan tidak mendapatkan pelajaran untuk mengalami kegagalan. Jangan-jangan sebagai orangtua, kita pun sudah melakukan kesalahan yang fatal karena hanya mengharapkan anak-anak kita selalu ranking, selalu mendapatkan piala. Kita pun tidak mempersiapkan mereka untuk menerima kegagalan, kejatuhan, dan tetap bersemangat untuk bangkit kembali.
Sementara perusahaan-perusahaan besar yang menawarkan gaji besar memiliki harapan besar pula. Jika harapan itu tidak terpenuhi, maka you are fired. Titik. Tidak ada tawar menawar.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Pendidikan yang bertujuan untuk meraih keberhasilan materi semata, tanpa unsur-unsur kemanusiaan lainnya – telah terbukti gagal oleh kisah di atas. Setiap anak, setiap siswa, setiap orang, setiap karyawan, setiap eksekutif sedang berlomba. Dan, dalam setiap perlombaan yang akan keluar sebagai pemenang hanya satu hingga tiga orang – peraih nomer 1, 2, dan 3 – bagaimana dengan 97 yang tersisa?
Ah, jangan bicara tentang 97 yang tersisa. Kisah tragis di atas adalah tentang para pemenang, nomer 1 hingga 3. Lihat saja apa jadinya. Mari kita jadikan bahan renungan…..
*Anand Krishna, Humanis Spiritual, Penulis lebih dari 170 buku, Pendiri Anand Ashram (www.anandkrishna.org)
Berlatih Menyeimbangkan Diri Dengan Meditasi
Memang kehidupan manusia modern sarat dengan problematika, karena selaku manusia modern kita harus pandai-pandai menyeimbangkan diri agar tidak kehilangan akal waras. Meditasi dapat membantu manusia dalam meyeibangkan diri, meyeimbangkan antara body, mind dan soul.
Bagi Anda yang berniat mempelajari meditasi, namun tidak tahu harus memulai dari mana. Anda bisa memulai dari membaca buku “Ananda’s Neo Self Empowerment – Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern”.
Di dalam buku “Ananda’s Neo Self Empowerment – Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern”, Anand Krishna memberikan penjelasan mendalam tentang meditasi dan apa manfaat meditasi bagi kehidupan manusia.
Tidak hanya menjelaskan tentang meditasi, Anand Krishna juga berbagi teknik latihan meditasi di dalam buku tersebut. Latihan-latihan meditasi yang diberikan oleh Anand Krishna tersebut, diracik sendiri oleh beliau untuk kebutuhan orang modern.
Selain membicarakan tentang meditasi, buku tersebut juga membahas tentang pengalaman Anand Krishna sembuh dari penyakit leukima dengan praktek meditasi dan yoga.
Di dalam buku “Ananda’s Neo Self Empowerment – Seni Memberdaya Diri bagi Orang Modern” ini 5 teknik meditasi bagi pembacanya untuk memberdayakan diri, yaitu:
RILEKSASI KILAT & CARA PERNAPASAN YANG BENAR
Berisikan panduan bagaimana membedayakan nafas untuk mencapai sebuah rileksasi dengan cara yang cepat. Sangat cocok untuk kebutuhan sehari-hari, bisa dilakukan dengan mudah oleh siapa saja dan kapan saja dibutuhkan.
MEMBUDAYAKAN EMOSI & PEMBERSIHAN AURA
Kehidupan manusia tidak pernah bisa lepas dari naik turunnya emosi, celakanya sering kali naik turunnya emosi ini berdampak bagi kesehatan dan juga orang disekitar yang bisa terkena dampak dari naik atau turunnya emosi.
Diberikan latihan pemberdayaan emosi melalui getaran vibasi suara, yang membawa manfaat untuk menenangkan emosi dan memberikan rasa kebahagiaan.
Jika dilakukan dengan teratur bisa menyembuhkan banyak gangguna penyakit di dalam tubuh.
MEMBUDAYAKAN SUARA & TERAPI UNTUK MEMBEBASKAN DIRI DARI RASA TEGANG
Banyak permasalahan kejiwaan yang berasal dari pemendaman emosi, pemendaman emosi ini menjadi sesuatu yang umum bagi masyarakat modern. Semisal rasa kesal terhadap atasan, tentu rasa kesal ini tidak bisa ditunjukan. Ras akesal itu kemudian dipendam dan berakumulasi dengan rasa kesal dan rasa tidak enak lainnya yang pada akhirnya bisa meledak menjadi luapan amarah yang tak terkendalai atau menjadi penyakit seperti penyakit lambung, pencernaan dan gangguan kesehatan lainnya.
Diberikan latihan bagaimana melepaskan emosi yang terpendam tersebut, sehingga rasa tenang terasa dan mengalir ke dalam batin dan memberikan ruang didalam batin untuk mengembangkan rasa bahagia dan kasih sayang.
MEMBUDAYAKAN PENGLIHATAN/VISI & MENGEMBANGKAN KASIH SERTA INTUISI
Persepsi sering kali mengacaukan pandangan hidup, diberikan panduan bagaimana membedayakan pandangan untuk menjernihkan diri sehingga bisa memandang sesuatu dengan lebih jernih lebih luas dan dari sudut persepsi yang berbeda.
Latihan ini bisa memberikan ketenangan batin dan meluaskan pandangan, sehingga diri tidak lagi menjadi keras. Lahan batin menjadi lebih berlembab sehingga bisa dengan mudah mengasihi sesama yang hidup.
MEMBUDAYAKAN PIKIRAN & PENINGKATAN KESADARAN
Kesadaran manusia seharusnya terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, diberikan juga latihan untuk memberdayakan pikiran sehingga bisa terjadi peningkatkan kesadaran yang pada akhirnya membawa diri untuk memutar roda evolusi batin dan terus berkembang.
Sebuah buku yang padat yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin mempelajari meditasi dan menyelami spiritual agar dapat memberdayakan diri guna menghias kehidupan menjadi lebih baik dan lebih berwarna.