Pandangan Anand Krishna Tentang Amarah Yang Merupakan Salah Satu Energi terpenting Seorang Pemimpin
Anand Krishna tokoh spiritual dan humanis yang juga merupakan penulis ratusan judul buku spiritual dan meditasi kembali memberikan pandangannya terkait dengan amarah. Di dalam video yang berjudul “AMARAH: Salah satu Energi terpenting seorang Pemimpin” dimana menurut Anand Krishna energi amarah adalah energi terbesar dalam diri manusia.
Bagaimana penjelasan terkait hal tersebut, mari sama-sama kita simak penjelasan beliau.
Bagi seorang pemimpin, untuk memimpin dibutuhkan energi. Dan energi paling hebat yang ada dalam diri Anda dan energi adalah itu energi amarah. Bila Anda marah-marah Anda akan memboroskan energi itu, tapi bila Anda menggunakan energi itu dengan baik, Anda bisa menjadi seorang pemimpin yang baik.
Orang yang tidak bisa marah, tidak bisa menjadi pemimpin.
Kalau Anda sabar, adem ayem, tidak bisa menjadi pemimpin. Anda bisa menjadi eksekutor, ceo tapi bukan seorang pemimpin, bukan leader.
Bila Anda ingin menjadi leader, Anda harus memiliki energi amarah. Kisah Gandhi yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan ketika dia naik kereta api, ia dilempar keluar dari kereta api dan jatuh bersama dengan kitab Alqur’an yang ia sedang baca saat itu.
Dan ayat yang ia baca ketika mengambil kitab suci yang terjatuh kurang lebih berbunyi: sebaik-baik manusia adalah orang yang tidak akan menerima kezaliman. Ayat tersebut membuatnya berubah.
Marah Sumber Kekuatan Dari Mahatma Gandhi
Gandhi melakukan perlawanan terhadap penjajahan dengan perlawanan yang tanpa kekerasan.
BilaAnda tidak setuju dengan suatu kondisi, bawalah suatu perubahan yang luar biasa. Gunakan energi untuk perubahan. Bila Anda tidak menggunakan energi untuk perubahan, Anda akan menggunakan energi itu untuk marah-marah.
Kita tidak akan bisa menjadi pemimpin selama marah kita, kita keluarkan di media sosial.
Jadilah seorang pemimpin, jangan menyia-nyiakan energi amarah Anda. Dan jangan takut kalau mau marah, gunakan energi itu untuk sesuatu yang baru, sesuatu yang luar biasa.
Bagaimana ? sangat luar bisa bukan!.
Semoga penjelasan beliau bisa memberikan inspirasi bagi kita semua dalam memberdaya diri agar kita bisa memperbaiki kehidupan kita menjadi lebih baik dan memiliki makna yang lebih mendalam lagi.
Menghidupi Kebijaksanaan Mahatma Gandhi
Di dalam buku “Be The Change!: Menghidupi Kebijaksanaan Mahatma Gandhi”, Anand Krisna menghidupkan kembali kebijaksanaan Mahatma Gandhi.
Terkesan sangat sangar dan berani, kekerasan sesungguhnya adalah wujud dari sikap pengecut dan tak percaya diri. Orang cerdas mengerti paradoks ini: hanya orang yang benar-benar pemberani yang akan memeluk Prinsip Tanpa Kekerasan. Buku ini menampilkan 10 Prinsip Ahimsa Mahatma Gandhi yang akan membuat hidup kita menjadi bermakna.
Semoga dengan hadirnya buku tersebut bisa memberikan kesejukan di dalam diri kita, dan kita bisa dengan baik melakukan perubahan terhadap kehidupan kita sehari-hari.
Sekilas Tentang Mahatma Gandhi
Mohandas Karamchand Gandhi lahir di Porbandar, Gujarat, India Britania, 2 Oktober 1869 – meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun) adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India. Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Ia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.
Gelar Mahatma (bahasa Sanskerta: “jiwa agung”) diberikan kepadanya pada tahun 1914 di Afrika Selatan. Selain itu, di India ia juga dipanggil Bapu (bahasa Gujarat: panggilan istimewa untuk “ayah”).
Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan
~ Mahatma Gandhi
