Anand Krishna adalah warga negara Indonesia keturunan India kelahiran Solo, Jawa Tengah – Indonesia, pada 1 September 1956. Pendidikan dasarnya Ia peroleh di Lucknow, India Utara. Sejak usia sangat muda, melalui ayahnya, Ia sudah berkenalan dengan ajaran Sufi yang ditulis oleh Shah Abdul Latief, seorang mistik sufi yang sangat ia kagumi. Di samping itu, Ia juga merupakan murid termuda Sheikh Baba, mistik sufi yang sehari-harinya sebagai penjual es balok.
Dari Pasific Southhern University di Amerika Serikat, dia mengantongi gelar MBA, dan kemudian berkutat dalam dunia bisnis modern di sejumlah perusahaan besar di Indonesia.
“Dunia Kebatinan” rupanya lebih menggairahkan untuk diselami sepenuh waktu hidupnya, setelah secara misterius sembuh dari penyakit leukemia. Untuk itu Ia mendirikan padepokan yang Ia beri nama Anand Ashram (berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2006), sebagai tempat berkumpul bersama orang-orang yang tertarik untuk melakukan “olahrohani”. Saat ini Anand Ashram memiliki beberapa Center: Jakarta, Joglosemar, dan Bali serta puluhan sayap organisasi yang tersebar di seluruh tanah air, dan beberapa perwakilan di luar negeri.
Lebih dari 100.000 peserta
Setelah sembuh secara misterius dari penyakit kanker darahnya itu, Anand Krishna kemudian mengabdikan dirinya untuk pengembangan kesadaran dan berupaya untuk membangun masyarakat yang berkesadaran melalui praktek meditasi dan olahspiritual. Melalui Anand Ashram, yang merupakan tempat belajar meditasi di bilangan Sunter – Jakarta Utara, Anand Krishna berbagi pengalamannya tentang meditasi dan bagaimana meditasi dapat membantu meningkatkan kesadaran.
Anand Krishna meyakini dengan melakukan pembedayaan melalui meditasi maka seseorang dapat memperbaiki hidup dan mengisi kehidupannya dengan lebih baik dan bermanfaat bagi sesama manusia, pengembangakan cinta kasih terhadap sesama inilah yang bisa mewarnai kehidupan dengan kedamaian.
Dari puluhan negara pernah mengikuti program Meditasi, Yoga, pelatihan Sufi, Zen, Tao dan lain sebagainya, di bawah bimbingannya langsung. Dan lebih banyak lagi yang telah mengikuti program di bawah bimbingan “para sahabatnya” yang dipercaya untuk itu.
Hingga kini sudah sekitar 160-an lebih judul buku sudah dihasilkan. Hampir 1.000.000 bukunya sudah beredar di masyarakat dan memberi inspirasi kepada pembaca Indonesia. Puluhan juta orang pernah mengikuti ceramahnya. Mereka tersebar di setiap benua. Selain televisi/radio nasional/regional maupun internasional seperti CNN, Al-Jazeera, BBC, ABC, dan sebagainya., kurang lebih 100 media cetak/on-line pernah meliput Anand Krishna maupun kegiatannya, seperti The Jakarta Post, The Bali Times, The New Zealand Herald, The Hindustan Time, Tamil Murasu, Kompas, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Femina, dan Dewi.
Anand Krishna yang menyakini bahwa pendidikan adalah proses sepanjang usia meraih gelar Ph.D dalam bidang Comparative Religion dari University of Sedona (USA) pada tahun 2011 dengan desertasi mengenai Transpersonal Way of Action yang telah dibukukan dengan judul Karma Yoga bagi Orang Modern.
Buku Karma Yoga Bagi Orang Modern, Etos Kerja Transpersonal untuk Zaman Baru
Ulasan Oleh: Nugroho Angkasa, Dimuat di Koran SINDO, Minggu/27 November 2011
Kepulauan Nusantara dikelilingi air. Lalu di bawah perairan tersebut, jauh di dasar laut, terdapat rings of fire. Patahan kerak bumi yang senantiasa beringsut dinamis ini menyebabkan gempa tektonik dan aktivitas vulkanik di seluruh Indonesia.
Air dan api merupakan 2 unsur alam yang saling bertentangan. Dan kita semua hidup di tengah dominasi kedua elemen tersebut (halaman 49). Begitulah pengamatan jeli Anand Krishna yang diungkap dalam buku ini. Penulis 140 buku tersebut memaparkan kenapa manusia Indonesia cenderung emosional. Memang, emosi berlebih, di satu pihak, membuat kita berpotensi menjadi seniman kelas dunia.
Menurutnya, bila penulis kita menguasai bahasa Inggris dengan baik, kita dapat berdiri sejajar dengan sastrawan dari India dan Pakistan sehingga karya tulis kita bisa dibaca di negeri manca. Di sisi lain, pengaruh unsur air dan api membuat kita cepat tersinggung. Ketika ingin marah, elemen api terkalahkan oleh anasir air, tak jadi marah. Namun, luapan amarah tersebut masih terpendam di dalam diri.
Akibatnya, setiap sekian tahun, kita menjadi beringas dan melampiaskannya secara kolektif. Istilah “amuk” hanya ditemukan dalam kamus bahasa Indonesia. Kadang bangsa ini gontok-gontokan karena alasan PKI (1965). Selanjutnya karena berbeda suku, agama, ras, antar golongan (SARA) (1998) dst. Bila ditelisik secara mendalam, akarnya ialah benturan elemen air dan api tadi. Para leluhur kita menyadari kondisi geografis dan suasana batin ini.
Oleh sebab itu, mereka menganjurkan gotong-royong sebagai laku hidup. Sehingga secara konstruktif, kita dapat menyalurkan energi hasil friksi kedua unsur tersebut untuk mencapai tujuan bersama. Senada dengan definisi Paul Martin Taylor, “Gotong royong is cooperation among many people to attain a shared goal.” Sejak usia dini anak-anak mesti dididik untuk hidup berdampingan dalam keberagaman.
Di pinggiran Kota Yogyakarta terdapat Sanggar Anak Alam. Pendiri Sanggar tersebut ialah Wahyaningsih dan Toto Raharjo. Menurut Dra Nadloh AS Sariroh – yang masih kerabat dekat Cak Nun – di sekolah alam tersebut, sejak masih playgroup anak-anak sudah diajari multikulturalme alias saling apresiasi kemajemukan. Tentu cara penyampaiannya disesuaikan dengan usia mereka. Misal lewat media dongeng dan story telling agar lebih menarik sekaligus mengena pesannya.
Buku ini semula berupa catatan doktoral untuk meraih Ph.D. Anand meraih gelar dalam bidang comparative religions (perbandingan agama-agama) dari Univeristy of Sedona (USA) pada 2011. Judul asli disertasinya adalah “Transpersonal Way of Action”. Isinya terinspirasi oleh ajaran Sheikh Baba, Sri Sathya Sai Baba, Maharishi Mahesh Yogi, J Krishnamurti, Anthony de Melo, Maulana Wahiduddin Khan, Gus Dur,dll.
Selain itu, pendiri Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB) ini menjadikan tulisan Rumi, Blavatsky, Ramakrishna, Vivekanada, Yogananda, Ranggawarsita, dan Mangkunegara IV sebagai referensi (halaman 57). Pada Hari Kesukarelawanan Sedunia (International Volunteer Day) 5 Desember 2008, Ban Ki-moon menyatakan bahwa semangat kesukarelawanan atau altruisme-lah yang bisa menyelamatkan dunia kita.
Sekjen PBB tersebut menandaskan, “Kita membutuhkan orang yang dapat melayani masyarakat tanpa memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri.” (Sumber: www.inis.unvienna.org/unis/pr essrels/2008/unissgsm087.html) Dalam buku ini istilah ilmiah untuk semangat berkarya tanpa pamrih (karma yoga) di atas ialah transpersonal (halaman 84). Cabang psikologi ini pertama kali dipopulerkan oleh filsuf William James pada 1905–1906. Namun, setelah itu sempat terlupakan.
Baru pada 1969 mulai diperkenalkan kembali oleh psikolog kondang Abraham Maslow. Terobosan Maslow memberi warna baru pada ranah psikologi. Para psikolog mulai beralih dari ego-centered menuju egotrancendent (halaman 86). Tokohnya ialah filsuf modern Ken Wilber. Menurut Wilber, manusia bukanlah fisik, pikiran, emosi, roh atau jiwa saja. Ia adalah suatu keutuhan yang terdiri atas seluruh lapisan kesadaran itu. Di Indonesia, praktisi transpersonal yang terkenal ialah Hendro Prabowo, S.Psi, M.Si, dan Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med Sc, Ph.D.
Keduanya mengajar di Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Buku Karma Yoga bagi Orang Modern, Etos Kerja Transpersonal untuk Zaman Baru ini memberi nuansa spiritual. Apa pun yang kita lakukan, pikirkan juga untuk kepentingan orang lain. Entah itu di lokus keluarga, tempat kerja, lingkungan sosial atau masyarakat luas. Sebab berkarya dengan semangat transpersonal merupakan esensi ajaran agama dan kepercayaan manusia di seluruh dunia.
Sepakat dengan pendapat Michael Bernard Beckwith, tokoh new thought dan pendiri Agape Interenational Spiritual Center, “Yang penting adalah menciptakan suatu sistem di mana manusia tidak lagi bekerja untuk uang atau kepentingan dirinya saja, tetapi untuk membantu planet ini bersama seluruh penghuninya memasuki tahap evolusi selanjutnya.”
Buku Karma Yoga Bagi Orang Modern Etos Kerja Transpersonal untuk Zaman Baru
Karya: Anand Krishna
Bisa Dibeli Melalui: SMS/WA Order: 087885111979